Haloo, semuaa~ ^^~
Ga terasa Winter Season 2016 sudah dimulai dan anime-anime baru pun uda bermunculan, what's your favorite this season? :D
Anyway, kali ini gw mau sharing review dari salah satu anime yang tayang pada Spring Season 2015 lalu, yakni Plastic Memories.
Hope you like it and could find it useful! ^^~
About :
Judul : Plastic Memories
Status : Finished, 13 episodes, anime original
Tayang : 5 April 2015 - 28 Juni 2015
Genre : drama, romance, comedy
Studio : Doga Kobo
Director : Yoshiyuki Fujiwara
Music : Masaru Yokoyama
Seiyuu (Character Voice) :
Main :
- Tsukasa Mizugaki : Yasuaki Takumi
- Isla : Sora Amamiya
Supporting :
- Michiru Kinushima : Chinatsu Akasaki
- Kazuki Kuwanomi : Megumi Toyoguchi
- Yasutaka Hanada : Kenjiro Tsuda
- Eru Miru : Sumire Uesaka
- Zack : Sayuri Yahagi
- Constance : Satoshi Hino
- Sherry : Aimi
Review :
- Isla : Meski sebenarnya sensitif dan perhatian terhadap perasaan orang lain, gadis Giftia yang ceroboh dan polos dan ini awalnya sangat menjaga jarak dengan orang lain, akan tetapi setelah dipasangkan dengan Tsukasa, perlahan Isla pun berubah seiring dengan tumbuhnya perasaaan khusus di hatinya untuk Tsukasa. Dihidupkan dengan manis oleh Sora Amamiya yang juga menghidupkan karakter Asseylum Vers Allusia dalam Aldnoah.Zero series serta Elizabeth dalam The Seven Deadly Sins series.
My Rating :
Story : 7.5/10
Character : 7/10
Music : 8/10
Seiyuu : 8/10
Animasi : 8.5/10
OVERALL : 7.8 / 10
Ga terasa Winter Season 2016 sudah dimulai dan anime-anime baru pun uda bermunculan, what's your favorite this season? :D
Anyway, kali ini gw mau sharing review dari salah satu anime yang tayang pada Spring Season 2015 lalu, yakni Plastic Memories.
Hope you like it and could find it useful! ^^~
About :
Judul : Plastic Memories
Status : Finished, 13 episodes, anime original
Tayang : 5 April 2015 - 28 Juni 2015
Genre : drama, romance, comedy
Studio : Doga Kobo
Director : Yoshiyuki Fujiwara
Music : Masaru Yokoyama
Seiyuu (Character Voice) :
Main :
- Tsukasa Mizugaki : Yasuaki Takumi
- Isla : Sora Amamiya
Supporting :
- Michiru Kinushima : Chinatsu Akasaki
- Kazuki Kuwanomi : Megumi Toyoguchi
- Yasutaka Hanada : Kenjiro Tsuda
- Eru Miru : Sumire Uesaka
- Zack : Sayuri Yahagi
- Constance : Satoshi Hino
- Sherry : Aimi
Trailer :
Review :
"Enjoyable and moving, but...it could've done better than just it.."
Plastic Memories (PM) merupakan anime original dari studio Doga Kobo, studio yang juga telah menghasilkan beragam karya anime, antara lain; Devils and Realist, Himouto! Umaruchan, Natsuyuki Rendezvous, dan banyak lagi.
*Story
Di masa depan, sebuah produk robot humanoid yang bernama Giftia telah menjadi bagian dari masyarakat. Giftia sendiri merupakan robot yang didesain sangat mirip dengan manusia, serta memiliki kepribadian dan hati selayaknya manusia, hanya saja, Giftia memiliki masa hidup yang terbatas, dan bila terus dioperasikan melebihi masa hidupnya, Giftia akan kehilangan kepribadiannya dan menjadi robot yang berbahaya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, SAI selaku perusahaan yang memproduksi Giftia menugaskan bagian Terminal Service untuk menarik kembali Giftia yang sudah akan habis masa hidupnya dari pemiliknya sebelum Giftia tersebut berubah menjadi berbahaya. Ketika Tsukasa Mizugaki masuk ke Terminal Service sebagai karyawan baru, dia pun diperhadapkan pada berbagai kejadian yang membuatnya belajar banyak hal berharga dari para Giftia yang dia temui melalui pekerjaannya, khususnya dari Isla, seorang gadis Giftia yang ditempatkan sebagai partner kerjanya.
"I've been doing this for almost 10 years, and I still seeking the answer. How should we know how to rip apart memories?" - Kazuki Kuwanomi
Begitu melihat setting ceritanya, penonton veteran pasti akan teringat pada salah satu karya CLAMP yang cukup legendaris yakni Chobits, hanya saja secara ide cerita, rasanya PM lebih 'kejam' dibandingkan Chobits. Bila pada Chobits para persocon memang didesain lebih untuk menjalankan fungsinya sebagai komputer tanpa hati atau kepribadian, pada PM, para Giftia ini didesain untuk lebih berfungsi sebagai 'pengganti manusia', lengkap dengan kepribadian, emosi, dan 'hati' sintetis. Rasanya lebih 'kejam', karena orang-orang yang menjadi konsumen Giftia tersebut seolah diberikan penghiburan semu melalui kehadiran para Giftia yang bisa menjadi pengganti dari orang-orang yang mereka kasihi, akan tetapi ketika masa hidup mereka telah habis, perpisahan dengan para Giftia yang sudah menjadi seperti keluarga tersebut justru terasa lebih menyakitkan.
"Having happy and beautiful memories won't always bring you salvation. The more beautiful a memory is, the more painful it can become. It can even become terrifying. Both for the one who's leaving..and for the one left behind." - Isla
Dari episode pertama, sebenarnya sudah cukup bisa ditebak akan seperti apa plot dan ending dari ceritanya, hanya saja gw masih menaruh harapan besar pada bagaimana cerita akan disajikan, karena bagaimanapun, didukung oleh penggambaran karakter dan insert song yang memikat, it got me cry a river after watched the super-powerful first episode. Sayangnya, semakin lama, khususnya ketika memasuki episode kelima, gw mulai merasa plot dan storyline seolah sudah 'diatur sedemikian rupa demi kenyamanan dan kemudahan untuk membuat penonton merasa sedih', sampai-sampai rasanya jadi plot hole yang mengganggu. Mulai dari karakteristik Giftia yang begitu sempurna tapi dibuat memiliki masa hidup yang terbatas tanpa penyebab atau latar belakang yang jelas, sampai dimunculkannya kelompok pedagang black market asal-asalan yang jelas-jelas terasa berfungsi hanya untuk bumbu cerita agar lebih dramatis dan greget. Gw sangat menyayangkan potensi cerita yang seharusnya bisa mengaduk-aduk emosi penonton sedemikian rupa bila dilakukan eksplorasi lebih mendalam dan diberikannya porsi lebih untuk hal-hal detail dalam cerita, akhirnya hanya berujung pada ending yang cenderung klise dan datar. Yes, it got me cried in the end, but it didn't leave quite big impact on me afterward.
"Right now's all the time we have for making memories. Now...This very moment." - Eru Miru
Terlepas dari kekurangan yang dimilikinya, PM mengingatkan kita untuk menghargai setiap momen dan kesempatan yang kita miliki, khususnya bersama orang yang kita kasihi, karena kesempatan kita untuk membuat kenangan adalah pada saat ini juga, so make sure we make every second counts, dan buatlah kenangan semaksimal mungkin. Meskipun terkadang ada kenangan-kenangan yang menyakitkan atau berat, tapi kenangan itu juga yang bisa membuat kita menjadi lebih kuat untuk terus maju. Dengan melihat Tsukasa dan Isla, kita juga diingatkan bahwa esensi dari cinta sebenarnya sesederhana itu, yakni perasaan ingin agar orang yang kita cinta selalu berbahagia, perasaan ingin melakukan apapun yang kita bisa demi dia, ketulusan untuk terus mencintainya apapun konsekuensinya, serta mencintai seseorang berarti mencintai jiwanya, bukan hanya mencintai kepribadian ataupun penampilannya.
*Karakter
Para karakter dan hubungan mereka dengan partner Giftia mereka masing-masing seharusnya bisa menjadi salah satu highlight yang memperkuat cerita PM, akan tetapi sayangnya hal tersebut kurang berhasil dieksplorasi sehingga cerita terasa agak datar dan klise, terlebih lagi, beberapa karakter justru malah terasa cenderung 'mengganggu' tanpa menyumbangkan nilai tambah bagi cerita, seperti karakter Yasutaka yang pada akhirnya hanya jadi seperti om-om mesum yang diberikan peran untuk menyelipkan komedi-komedi ecchi sepanjang cerita yang justru jadi terasa merusak suasana. Para karakter yang perrlu kita kenal dalam PM antara lain;
- Tsukasa Mizugaki (水柿 ツカサ) : Pemuda polos, baik hati, dan agak naif ini jatuh cinta pada pandangan pertama pada Isla ketika dia mulai bekerja di Terminal Service, dan rasa cintanya tidak berubah meski dia mengetahui tentang kondisi Isla yang sebenarnya. Dihidupkan oleh Yasuaki Takumi, yang juga mengisi suara untuk Ace dalam Bakugan Battle Brawlers: New Vestroia, serta Akihiro Altland dalam Mobile Suit Gundam: Iron-Blooded Orphans.
*Seiyuu
Pemilihan Sora Amamiya sebagai Isla sangat pas, karena karakter suaranya sangat cocok dengan karakter Isla yang polos dan lembut, tapi menyimpan kesedihan dengan cara bersikap tegar. Yasuaki Takumi sendiri sebagai lawan mainnya sebenarnya secara track record belum memiliki pengalaman sebagai pemeran utama sebanyak Sora Amamiya, tapi performance dan chemistry yang ditampilkannya terbukti tidak kalah bagusnya. Special credit rasanya patut diberikan juga bagi Chinatsu Akasaki yang memerankan Michiru, karena berhasil menghidupkan karakter Michiru yang agak tsundere, sensitif, sekaligus kocak dengan sangat baik.
*Animasi
Secara keseluruhan, kualitas animasi dan artwork yang disajikan oleh studio Doga Kobo dalam PM cukup indah dan colorful, selain itu, opening scene dari setiap episode juga patut diberikan nilai tambah, karena pada endingnya diselipkan variasi ekspresi Isla sesuai dengan apa yang dirasakannya pada episode tersebut.
*Music Score
BGM yang disertakan sebagai pengiring cerita cukup baik sebagai pendukung dalam membangun suasana cerita, tapi juga tidak sampai terlalu berkesan. Meski demikian poin lebih patut diberikan bagi insert song yang muncul pada beberapa adegan, karena berhasil membuat penonton lebih terhanyut dalam cerita.
OP :
- "Ring of Fortune" by Eri Sasaki (TV size version)
ED :
- "Asayake no Starmine" by Asami Imai (TV size version)
Insert Song :
- "Suki na no de." by Sora Amamiya (Eps. 10)
- "again & again" by Melody Chubak (Eps. 1 & 7)
Overall, Plastic Memories adalah anime yang STANDARD. Masih bisa menjadi hiburan yang manis bagi penonton yang menyukai genre romance-comedy-drama, tapi mungkin tidak akan cukup memuaskan bagi kalian yang mencari cerita romance-drama yang lebih berbobot dan kompleks.
(+) Tema cerita potensial yang manis dan menyentuh, insert song dan animasi yang indah.
(-) Minim eksplorasi karakter, alur cerita yang cenderung datar dan klise, beberapa elemen dalam cerita terasa terlalu dibuat-buat.
Story : 7.5/10
Character : 7/10
Music : 8/10
Seiyuu : 8/10
Animasi : 8.5/10
OVERALL : 7.8 / 10
> 'diatur sedemikian rupa demi kenyamanan dan kemudahan untuk membuat penonton merasa sedih'
BalasHapusCAN NOT DISAGREE!
6,022 x 10^23% setuju buangeeeettt
Saya juga udah review ini nggak lama setelah animenya tamat, dan saya juga menemukan kesalahan yang sama. Sistem dunianya terlalu bermain di zona nyaman biar scenario writernya lebih gampang bikin ceritanya jadi sedih... beneran, wasted potential (._.)
yupp..sayaang banget..padahal uda berharap besar waktu nonto eps pertama nya..>_<
HapusHey, would you like to join a community made for Anime/manga fans ?
BalasHapusWe are a big worldwide community ! How to get into it ? Simply search "Anime Amino" on Google Play Store (For Android) or App Store (For iOS).
Anyway, http://aminoapps.com/page/anime/9808923/yamikaze
Up there is my profile in the app. You can contact me on there to get more info about the app. Trust, the app is fun and addicting. It's perfect for an anime reviewer like you.
It's not advertisement. I've been reading your blogs since long ago. Since you are an anime fan who likes to talk about anime/manga. I think that community is perfect for you so im introducing that App to you. :D
Hello, thank you very much for reading my blog and for the info, I will check it out! :D
HapusYou're welcome :D
Hapus